Hujan menemani ku sore ini. Tepat
disaat aku sedang “menulis” untuk menumpahkan kerinduan pada pahlawan dalam
hidupku. Sudah dua tahun aku tidak bertemu dengannya.
Yaa sejak kejadian hari itu. Kejadia
dimana ayah dan mamahku resmi bercerai. Pahit memang namun inilah kenyataan. Ayah
ku yang tidak bisa menerima pekerjaan mamahku sebagai “wanita karier”. Mereka berpisah
secara kekeluargaan. Namun ada beda dengan perasaanku. Aku merasa telah
kehilangan sosok seorang ibu dalam hidupku. Aku yang memang dekat dengan
mamahku belum rela melepas kepergiannya.
“kamu jaga diri baik baik, jaga
adik adikmu. Mamah mendoakan mu dimanapun kamu berada” mamah berkata sambil
mengusap air mataku.
Aku hanya terdiam. Menjadi anak
sulung yang harus menjaga kedua adiku bukanlah tugas yang mudah. Belum lagi
tidak ada sosok seorang ibu disampingku seperti layaknya remaja putri yang
dekat dengan ibunya.
Mamah memutuskan untuk pindah ke
luar kota, dan aku memutuskan untuk tetap tinggal bersama ayahku. Ayahku yang
sudah terbiasa menjadi seorang duda nampaknya sangat menikmati keadaan ini. Berbeda
dengan aku.
Kali ini hari hariku mulai sepi,
tak ada lagi ceramah ceramah pendek dari mamahku di pagi hari. Aku yang
biasanya bosan mendengarkan celotehan mamah, tapi kali ini aku rindu suara itu.
Aku rindu disaat mamah memarahi ku.
Sejak mamah pergi tak ada kabar
darinya yang sampai kepadaku. Bahkan keluarga mamah pun tak ada yang mengabari
aku. Entah apa maksud mereka. Hanya satu yang aku inginkan. Aku ingin mendengar
kabar mamahku dari telepon atau pun pesan singkat. Mungkin dia melupakan aku
dan adiku.
Begitu banyak aku dengar kabar tidak
mengenakan tentang mamahku. Aku tak menghiraukannya. Mamah yang biasanya selalu
ada disampingku kini entah berada dimana. Ayah dan adik adikku yang selalu aku
jadikan alasan agar aku kuat.
Kadang aku iri melihat teman teman
ku yang dekat dengan ibunya. Kadang aku iri dengan mereka ketika mereka bisa
berbelanja bersama ibunya. Aku hanya bisa mengingat kenangan bersama mamah ku
selama 15tahun yang lalu.
"Mamah dimanapun engkau berada aku
akan selalu mendoakanmu."
The End~